you can change this text here!!
Fine Art of Web Design', this session will lift the lid on web technologies including XHTML, CSS and DOM scripting and show you exactly where they fit in with modern web design. Andy will reveal the lid on web technologies including XHTML, CSS and DOM scripting and show where they fit in with modern web design....
Posted on 09.57

Analisis dampak lingkungan Pasar kemiri depok

By blognesian di 09.57



 BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang
Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar menawar anata penjual dengan pembeli. Namun keberadaan pasar ini di berbagai wilayah Indonesia sebagian besar tidak dirawat dan cenderung terbengkalai. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, dahulu masyarakat banyak mendapatkannya melalui pedagang eceran yang terdapat di Pasar tradisonal ini, namun seiring berkembangnya kota dan perekonomian, perdagangan eceran juga mengalami perkembangan dengan munculnya perdagangan eceran modern di Indonesia pada tahun 1970-an dengan munculnya pasar swalayan dalam bentuk supermarket.
Pertumbuhan Pasar modern seperti supermarket dan swalayan secara tidak langsung memberi dampak berkurangnya pengunjung Pasar Tradisional, ditambah lagi kurang terawatnya fasilitas Pasar Tradisional yang ada menyebabkan banyak orang lebih memilih Pasar modern yang jauh lebih nyaman dan lebih efektif.  Permasalahan yang terdapat pada setiap Pasar Tradisional umumnya hampir sama, yaitu belum ada arahan penataan yang jelas mengenai pasar yang seharusnya. Akibatnya tidak sedikit pasar tradisional yang akhirnya tidak dapat bertahan dan mati serta sebagian yang bertahan juga tidak berfungsi secara optimal. Salah satu contoh kasusnya adalah Pasar Kemiri Depok. Banyak pedagang cenderung memilih untuk berjualan secara tidak teratur sehingga pembeli binggung untuk berjalan dari satu tempat ketempat lainnya, serta banyak sampah dimana-mana yang menyebabkan bau tak sedap dan becek. Bukan hanya itu saja, kondisi fisik yang sudah tidak layak menyebabkan banyak orang tidak mau berbelanja di Pasar Tradisional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali kondisi pasar tradisional dapat berupa perbaikan kondisi fisik pasar maupun kondisi non-fisiknya. Perbaikan kondisi fisik pasar meliputi bangunan pasar, dan seluruh fasilitas di dalamnya, sedangkan perbaikan non-fisik dapat berupa pengelolaan pasar, pengaturan kebijakan, serta penyuluhan kepada pedagang pasar tradisional mengenai pemeliharaan pasar.
Menjaga agar pasar tradisional dapat memiliki daya tarik dan bertahan dengan semakin berkembangnya pasar modern, dibutuhkan suatu arahan penataan fisik yang dapat digunakan sebagai arahan perbaikan kondisi pasar tradisional. Arahan penataan fisik pasar tradisional yang dibuat perlu didasarkan pada kebutuhan masyarakat agar dapat lebih tepat sasaran. Dengan perumusan konsep penataan pasar tradisional yang berorientasikan pada masyarakat sebagai penggunanya, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dari pasar tradisional yang kemudian dapat meningkatkan daya saing antara pasar tradisional dan pasar modern.

1.2       Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penulisan makalah tentang Perbaikan Lingkungan Pasar Kemiri Depok ini adalah bagaimana menciptakan wadah berjualan yang lebih layak dan efektif bagi pedagang Pasar Tradisional. Bagaimana menciptakan Pasar yang nyaman dan bersih, serta dapat memberi Kontribusi terhadap pendapatan daerah. Bagaimana menciptakan pasar yang Ramah Lingkungan. Bagaimana mengubah persepsi masyarakat terhadap kondisi Pasar Tradisional yang panas, sumpek dan bau. Bagaimana menciptakan lingkungan Pasar yang mampu mengatasi permasalahan sirkulasi kendaraan, pejalan kaki dan masalah perparkiran.

1.3       Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan pembatasan terhadap simulasi yang dilakukan. Pembatasan masalah ini juga berisi tentang batasan-batasan yang ada pada masalah-masalah yang dibahas pada Perbaikan Lingkungan Pasar Kemiri Depok. Berikut merupakan pembatasan masalah dari makalah ini :
1.    Pengambilan data dilakukan di Pasar Kemiri Depok, pada hari minggu 26 Mei 2013.
2.    Pengambilan data dilakukan secara langsung.

1.4       Tujuan Penulisan
Terdapat beberapa tujuan untuk Perbaikan Lingkungan Pasar Kemiri Depok yang berhubungan dengan penulisan makalah ini, antara lain :
1.    Mengetahui tempat pembuangan sampah yang ada di pasar Kemiri Depok.
2.    Mengetahui kondisi lingkungan pada sekitar pasar Kemiri Depok.
3.    Mengetahui tata letak dari penjual-penjual.
4.    Mengetahui sirkulasi kendaraan, pejalan kaki dan perparkiran.
5.    Mengetahui tata letak fasilitas-fasilitas pendukung agar tidak menggangu peletakan fasilitas utama.

1.5       Sistematika Penulisan
Mempermudah pembahasan dan pemahaman, penyusun makalah Perbaikan Lingkungan Pasar Kemiri Depok membagi penulisan menjadi 5 (lima) bab dan diperjelas dengan sub-sub bab. Berikut adalah sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan makalah ini:
BAB I      PENDAHULUAN
Bab I berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, dan tujuan masing-masing materi serta sistematika keseluruhan dari penulisan laporan akhir ini. Isi dari bab ini sangat berhubungan dengan bab-bab selanjutnya dikarenakan secara singkat isi laporan akhir dipaparkan.
BAB II    LANDASAN TEORI
Bab II memaparkan tentang teori-teori yang berhubungan dengan semua materi yang telah ada sebelumnya dari berbagai sumber. Teori-teori ini diadakan dengan tujuan sebagai pembanding ataupun landasan dasar pembahasan masalah akan dibahas.
BAB III   METODOLOGI PENULISAN
Bab ini memuat tentang skema metodologi penulisan makalah ini. Isinya berupa diagram alir beserta penjelasannya yang menerangan alur penulisan.
BAB IV   PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Bab ini berisikan pembahasan-pembahasan ataupun perhitungan-perhitungan dari masalah yang sedang diselidiki. Selain itu, hasil dari pembahasan ataupun perhitungan masalah yang sedang diselidiki juga dianalisis dalam bab ini.
BAB V    PENUTUP
Bab ini menerangkan secara singkat kesimpulan dari masalah yang telah dibahas. Isi kesimpulan mengacu pada tujuan yang diterangkan pada bab I. Saran diperlukan untuk penulisan makalah Perbaikan Lingkungan Pasar Kemiri Depok.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       Penjelasan AMDAL
AMDAL diperkenalkan pertama kali tahun 1996 oleh Nation Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 23/1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan.
            AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL:
1.    Aspek fisik-kimia
2.    Sosial-ekonomi
3.    sosial-budaya
4.    Kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan, disisi lain meruapakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan. Berdasarkan analisi ini dapat diketahui  secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.
Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut diantaranya digunakan kriteria sebagai mengenai:
1.    Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan atau kegiatan.
2.    Luas wilyah penyebaran dampak.
3.    Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
4.    Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak.
5.    Sifat kumulatif dampak.
6.    Berbalik (Reversible) atau tidak berbaliknya (Irreversible) dampak.
Menurut PP No. 27/1999 pasal 3 ayat 1 Usaha dan atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi:
1.    Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2.    Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharui.
3.    Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pemcemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber dayya alam dalam pemanfaatannya.
4.    Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan social dan budaya.
5.    Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konversional sumber daya dan atau perlindungan cagar budaya.
6.    Introduksi Jenis tumbbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis jasad renik.
Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelakasanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian Amdal, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5 (lima) dokumen sebagai berikut.
1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL).
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL).
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL).
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
5. Dokumen Ringkasan Eksekutif.

Berikut merupakan penjelasan mengenai bentuk kajian AMDAL.
1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
KA-ANDAL yaitu suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan.
2.    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
ANDAL yaitu dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang telah diindetifikasi di dalam dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya yaitu evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.
3.    Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
RKL yaitu dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
4.    Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
RPL yaitu dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian ANDAL.
5.    Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif yaitu dokumen yang meringkas secara singkat dan jelas hasil kajian ANDAL. Hal hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan eksekutif biasanya yaitu uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat penting dampak yang dikaji di dalam ANDAL dan upaya-upaya pengelolaan dan pemantuan lingkungan hidup yang akan dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.

2.2       Fungsi dan Peran AMDAL
Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak besar. Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama makin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula. Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktifitas pembangunan yang direncanakan.
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”.
AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan di samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk memaksa para pemilik proyek memperhatikan kualitas lingkungan, tidak hanya memikirkan keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang timbul. Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif harus sudah diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal yang akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya mempelajari hal-hal yang penting bagi proses pengambilan keputusan.
AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan / pembangunan tidak ada dampak negatifnya. Dampak negatif yang kemungkinan  timbul harus sudah diketahui sebelumnya (dengan AMDAL), di samping itu AMDAL juga membahas cara-cara untuk menanggulangi atau mengurangi dampak negatif. Agar supaya jumlah masyarakat yang dapat ikut merasakan hasil pembangunan meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan di dalam AMDAL.
Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di negara-negara berkembang ditujukan untuk:
a.         Mengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan ekonomi yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunan
b.        Mengidentifikasi masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian lebih dalam dan pemantauannya.
c.         Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan pembangunan.
d.        Mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.
e.         Memabantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan keterkaitannya satu sama lain.
2.3       Manfaat AMDAL
Berikut merupakan penjelasan mengenai manfaat AMDAL:
a.  Bagi masyarakat
-   Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;
-  Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;
-  Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek.
-  Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat digalang.
-  Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola lingkungan.
Bagi pemilik proyek
-  Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku.
-  Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan lingkungan.
-   Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
-  Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di masa yang akan datang.
-  Nalisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya.
-   Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya untuk segera dapat dilakukan penyempurnaannya.
-  Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat mengetahui keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan lingkungan yang aman bagi proyek.
Bagi pemerintah
-  Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur tidak rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui).
-  Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di luar lokasi proyek baik yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau yang belum diolah;
-  Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
-  Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya;
-  Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain;
-  Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi negara dan masyarakat;
-  Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat pengambil keputusan.



 
BAB III
METODOLOGI PENULISAN


3.1       Diagram Alir Penulisan Laporan
Metodologi penulisan merupakan suatu gambaran pembuatan Laporan Lingkungan Pasar Kemiri, dari proses pembuatan hingga selesai. Adapun flowchart yang ada adalah sebagai berikut.
                
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penulisan
3.2       Penjelasan Diagram Alir Penulisan Laporan
Metodologi yang digunakan dalam penulisan laporan ini, yaitu menggunakan bentuk flowchart. Metodologi ini dibuat untuk menjelaskan diagram alir dari penelitian pasar kemiri untuk tugas laporan ini. Langkah pertama yaitu menyiapkan peralatan yang ingin digunakan untuk membuat laporan serta penelitian pada pasar yang dituju. setelah peralatan semua selesai disiapkan langsung menuju pasar atau menyurvei pasar yang hendak diteliti yaitu pasar kemiri depok.
Survei pasar yang dilakukan didapatkan wawancara dari penjual, pembeli serta masyarakat sekitar pasar kemiri depok. Wawancara dilakukan terhadap 7 orang yang berada disekitar pasar kemiri depok. Langkah selanjutnya dilakukan pembuatan laporan penulisan terhadap penelitian yang dilakukan, jika wawancara yang dilakukan kurang untuk melengkapi pembuatan laporan ini, maka dilakukan wawancara lagi terhadap masyarakat disekitar pasar kemiri depok.
Melakukan pembuatan laporan harus diimbangi dengan studi literatur yang mendukung, studi literatur berfungsi untuk melengkapi laporan yang dibuat agar tidak melenceng dari peraturan yang ada. Studi literatur disini seperti buku yang terdapat di perpustakaan, internet dan lain-lain yang mendukung pembuatan laporan ini. Kesimpulan ini merupakan hasil yang ingin dicapai pada tujuan yang telah ditetapkan pada saat melakukan pembahasan.

3.3       Hasil Wawancara Mengenai Dampak Pembangunan
Wawancara dilakukan kepada beberapa orang atau masyarakat yang tinggal di dekat pasar kemiri depok, dan berikut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada masyarakat sekitar yang berada pada pembangunan pabrik tersebut:
1.      Apakah ada dampak terhadap lingkungan hidup setelah dibangunnya pasar kemiri?
Jawab: Iya, karena setelah adanya pasar tersebut air hujan yang  mengalir tidak mengalir secara normal karena banyak pedagang yang membuang sampah diselokan sehingga air tercemar, serta bau tidak sedap disekitar lingkungan pasar
2.      Apakah dalam setelah pembangunan pasar kemiri menimbulkan dampak pada kegiatan lain sehingga dapat menimbulkan masalah disekitar wilayah tesebut?
Jawab: Iya, sisa sampah dari pasar kemiri yang melebihi penampungan sampah sehingga dapat mengganggu pengguna jalan, kondisi jalanan yang tergenang akibat saluran air yang tersendat menyebabkan kemacetan, serta akses jalan keluar masuk daerah tersebut agak terganggu karena banyak para pedagang yang tidak beraturan menjual dagangannya.
3.      Apakah dengan setelah dibangunnya pasar kemiri tersebut akan menimbulkan dampak negatif yang membahayakan kesehatan masyarakat?
Jawab: banyaknya sampah dapat menyebabkan bau tak sedap sehingga manggengu pernapasan dan juga banyak lalat yang dapat menimbulkan penyakit. sampah juga dapat menyumbat aliran air yang ada sehingga banyaknya jentik-jentik nyamuk.
4.      Harapan anda terhadap pemerintah untuk tindakan di lingkungan pasar kemiri?
Jawab: Pengelolaan limbah sampah agar dibenahi, agar tidak terjadinya penumpukan sampah, kondisi jalan yang tergenang juga diharapkan dapat dibenahi, serta pengaturan tata letak terhadap pedagang untuk menjual.`
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIVsAO_aKmCW63FdgJx8GHHPBnD70O-oARQxduQYghbvSHw6ZgUDoSE7rIjo9Wp3FW3u2ex6JypD_KgJlYNieB4zng2d8VLAKomCKQCatT1oDYj_tTJxWm3tcIyxb2HO-V1YUBekuzGdY/s320/Pasar+Kemiri+Muka.jpg 

BAB IV
PEMBAHASAN


4.1       Pembahasan
Pembahasan merupakan langkah awal yang digunakan untuk melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) terhadap Pasar kemiri depok yang terletak pada Jln. Arif Rahman Hakim, Depok, Jawa barat. Pembahasan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) berisi hasil survey lapangan melalui wawancara pada warga sekitar pasar kemiri depok.
                               
4.2       Hasil Survey
Hasil survey yang telah dilakukan melalui menyebar kuisoner dan melakukan wawancara pada warga sekitar Pasar kemiri yang terletak di jln. Arif Rahman Hakim, Depok, Jawa barat menyatakan bahwa terdapat dampak dari pembangunan pasar tersebut. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) terhadap Pasar kemiri depok dilakukan berdasarkan wawancara pada masyarakat sekitar untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi dengan didirikannya pasar kemiri. Adapun hasil yang diperoleh dari survey tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah manusia yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri depok cukup signifikan.
2.      Banyak komponen lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri, Depok. ialah 4 komponen antara lain manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan.
3.      Luas wilayah yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri sebesar 500 m2.
4.      Lama warga sekitar yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri ialah cukup lama dan belum terselesaikan.

4.3       Analisis Hasil Survey
Pasar Kemiri Muka merupakan pasar terbesar di Kota Depok yang menjadi titik pantauan dari penilaian Adipura yang masih memiliki nilai paling rendah, dikarenakan pengelolahan sampah yang tidak ada. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan konstruksi tanah di daerah tersebut adalah granular dan warna tanah yaitu coklat. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat sekitar, Keberadaan Pasar yang memiliki luas 2,3 hektar ini menimbulkan dampak negatif maupun positif bagi masyarakat sekitar dari sebelum adanya pasar. Dampak Positifnya yaitu Meningkatkan pendapatan asli daerah bagi bidang pajak dan retribusi pasar bagi kota Depok, Banyaknya masyarakat yang terlibat dalam usaha sekitar pasar sebagai luapan pendapatan dari keberadaan pasar kemiri depok, Meningkatnya perputaran uang di sekitar pasar kemiri depok, dan Perekonomian masyarakat meningkat di bidang perdagangan. Dampak Negatifnya yaitu daerah pasar kemiri sering mengalami banjir akibat saluran air tersumbat, Kondisi arus lalulintas di sekitar pertigaan Pasar kemiri juga  selalu macet akibat padatnya volume kendaraan dan kurang tertibnya pengguna jalan. Dampak negatif lainnya juga adalah berupa bau tak sedap akibat pengolahan limbah yang buruk dari aktivitas pedagang yang membuang sampah membusuk. Terbentuknya pemukiman kumuh juga merupakan dampak negatif lainnya yang disebabkan banyaknya permintaan permukiman adakalanya masyarakat enggan mempertimbangkan kenyamanan dan keasrian lingkungan sehingga terkesan kumuh.
Dampak yang ditimbulkan dari keberadaan pasar juga mempengaruhi tumbuhan yang ada disekitarnya. Tumbuhan banyak yang layu akibat dari efek polusi kendaraan yang banyak terjebak macet disekitar pasar. Pohon juga banyak yang ditebang untuk lahan pedagang yang bertambah. Sejumlah aktivitas yang banyak di kawasan pasar kemiri seperti aktivitas jual beli juga otomatis berdampak bertambahnya populasi manusia di kawasan tersebut terutama pada jam kerja berdagang. Hewan yang banyak dijumpai di kawasan pasar kemiri yaitu ayam. Banyak penjual ayam hidup di kawasan tersebut.

Pasar kemiri depok memiliki luas 2,3 hektar yang berdampak pada sekitar kawasan yang dekat pada pasar tersebut. Permasalahan yang paling dialami yaitu kemacetan pada kondisi arus lalulintas di sekitar pertigaan Pasar kemiri. Kondisi arus lalulintas di Jalan Raya Sawangan tepatnya di pertigaan Pasar Kemiri Jalan Abdul Wahab selalu macet akibat padatnya volume kendaraan dan kurang tertibnya pengguna jalan.
Kemacetan pada kawasan Pasar kemiri depok sering terjadi pada pukul 08.00 hingga 09.00 WIB. Untuk masalah dampak banjir, biasanya terjadi hanya pada musim hujan dengan intesitas besar saja. Pemerintah setempat juga akhir-akhir ini sedang menggalakkan gerakan aksi bersih untuk meminimalisasi kejadian banjir yang diakibatkan dari banyaknya sampah.
Udara di kawasan Pasar kemiri depok ikut tercemar yang diakibatkan dari polusi udara karena macet dan polusi udara dari pengolahan limbah tak sempurna dari banyak pedagang yang menyebabkan aroma tak sedap. Pengolahan limbah tak sempurna tersebut juga mengakibatkan air yang digunakan di kawasan tersebut sebagian terkontaminasi.


BAB V
PENUTUP


5.1              Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis mengenai dampak lingkungan yang di bahas adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak pencemaran lingkungan yang diberikan setelah adanya pasar tersebut. Berikut didapat hasil kesimpulannya:
1.                  Jumlah manusia yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri depok cukup signifikan.
2.                  Banyak komponen lingkungan hidup yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri, Depok. ialah 4 komponen antara lain manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan.
3.                   Luas wilayah yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri  sebesar 500 m2.
4.                   Lama warga sekitar yang terkena dampak lingkungan pembangunan Pasar kemiri ialah cukup lama dan belum terselesaikan.

5.2       Saran
Saran untuk pengelolaan masalah lingkungan di pasar kemiri yaitu pihak pasar perlu melakukan tindakan perbaikan sistem pasar tersebut agar tidak lagi terjadi hal-hal yang merugikan warga seperti lebih memperhatikan kebersihan, ketertiban, keamanan lingkungan sekitar pasar, dan lain-lain terhadap banjir yang sering terjadi didaerah sekitar bangunan tersebut berdiri. Pihak pemerintah juga seharusnya dapat lebih responsif terhadap masalah lingkungan daerahnya ini.