you can change this text here!!
Fine Art of Web Design', this session will lift the lid on web technologies including XHTML, CSS and DOM scripting and show you exactly where they fit in with modern web design. Andy will reveal the lid on web technologies including XHTML, CSS and DOM scripting and show where they fit in with modern web design....

  

Siang itu saya berbincan-bincang dengan seorang pedagang ketoprak di depan kosan saya. Sambil menikmati ketopraknya, saya menanyai awal karirnya sampai menjadi berjualan ketoprak. Saya biasa memanggilnya bang amin. Ternyata dia sebelum berjualan ketoprak, dia pernah berbisnis ternak bebek. Dia pernah sampai merugi 11 juta karena bisnisnya itu. Dia mengakui frustasi pada waktu itu. Walaupun begitu, dia tetap bangkit dan sudah berjualan ketoprak selama 7 tahun akunya.
Menurutnya, dalam persaingan wirausaha, ia mengaku tidak terlalu memikirkan tentang sejauh mana harus bisa menyaingi para wirausaha lainnya atau tukang ketoprak lainnya di bidang sejenis. Hal ini didasari oleh pemikirannya bahwa apa yang ada di dunia ini semuanya tidak terbatas. Untuk itulah ia hanya berfokus meningkatkan diri, dan mendisplinkan konsistensinya untuk berdagang demi menafkahi keluarganya di kampung halamannya.
Lelaki yang mempunyai istri dan 2 anak di solo ini pun berbagi kiat suksesnya menjadi seorang wirausahawan, yaitu selalu belajar dari kesuksesan dan kegagalan. Ketika sukses pelajari apa yang membuatnya berhasil, sehingga bisa diulangi. Ketika gagal, pelajari kesalahannya agar bisa menjadi lebih dekat dengan kesuksesan,” ujarnya
Terlepas dari itu, Amin pun pernah menemui kegagalannya dalam berwirausaha di bidang ternak bebek. Karena kesalahan pengelolaan, dia merugi 11 juta padahal di tahun pertamanya dia sukses meraup untung cukup besar. Namun kejadian ini membuatnya percaya bahwa tidak ada kata gagal karena yang ada adalah sukses dan belajar. Menurutnya, kegagalan akan membawa lebih dekat ke kesuksesan jika kita bisa belajar dari hal tersebut. Dia juga bercerita pernah menyesal saat muda, karena sering berfoya-foya setelah mendapat untung besar. Disaat bangkrut, baru merasakan pahitnya dari akibat perilaku tersebut.
“Saya menikmati apa yang terjadi. Ketika sukses, saya bersyukur. Ketika belum sukses, saya tetep bersyukur, dan belajar lagi sampai mendapat rezeki besar,” tukas bang amin.
”Asyiknya adalah kebebasan, terserah mau masuk jam berapa. Hehehe. Gak kayak karyawan yang diatur jam kerjanya. Tapi ya dagang juga susahnya harus ngatur diri sendiri, bangun pagi buat dagang, walupun gak ada yang harus nyuruh. Lebih susah ngatur diri sendiri daripada ngatur orang lain menurut saya,” tambahnya.
Bang amin biasa menjual ketopraknya dengan harga 7 sampai 10 ribuan jika ditambah telur. Pasar ketoprak bang amin sendiri yaitu anak kosan yang telah banyak menjadi pelanggan setia karena dikenal ketopraknya yang enak. Sedangkan 2 gerobak lainnya yang dikelola anak buahnya berada pada gang berbeda kawasan kos-kosan juga. Ditanya tentang omsetnya, bang amin mengaku laba bersih sebulan rata-rata mendapat 3 jutaan lebih. Belum lagi dia sudah mempunyai 2 cabang yang dikelola anak buahnya di sekitar depok. “Kalo lagi rame dari 3 gerobak ketopraknya dia mengaku bisa mendapat laba bersih 8 jutaan, kalo lagi sepi paling 5 jutaan bahkan cuma 1 jutaan juga pernah kalo lagi sepi-sepinya banget. Sepi itu biasanya anak kosan lagi pada liburan” imbuhnya.
Mengenai iklim yang kondusif untuk dunia usaha, bang amin menilainya sudah cukup bagus. Namun yang jadi permasalahan sekarang adalah masih banyak orang yang belum mau memulai usaha. Padahal berdasarkan penelitian, Indonesia akan maju kalau pengusahanya bertambah. Hal tersebut diamininya mengingat seorang pengusaha dapat membuka lapangan kerja.
Dari perbincangan saya dengan penjual ketoprak yang dekat dilingkungan saya berada ini, lalu saya menyadari potret dari pengusaha kecil seperti bang amin pun, dapat membantu perekonomian indonesia karena telah membuka lapangan kerja walupun saat ini pegawai bawahan bang amin baru 2 orang. Jiwa kewirausahaan memang harus dimiliki setiap orang agar memliki alternatif pekerjaan dan meningkatkan daya saing kreativitas sumber daya manusia.

Penulis: nusa prakarsa