you can change this text here!!
Fine Art of Web Design', this session will lift the lid on web technologies including XHTML, CSS and DOM scripting and show you exactly where they fit in with modern web design. Andy will reveal the lid on web technologies including XHTML, CSS and DOM scripting and show where they fit in with modern web design....
Posted on 10.00

Lagu Padamu negeri dan maknanya

Filed Under () By blognesian di 10.00

Padamu negeri kami berjanji

Padamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdi

Bagimu negeri jiwa raga kami

Lagu wajib Padamu Negeri ini digubah oleh almarhum Kusbini. Lagu ini sederhana saja baik dari segi lirik maupaun syairnya sehingga mudah dihafal dan dinyanyikan. Dahulu ketika anak masuk sekolah TK atau kelas satu SD, mereka langsung bisa hafal lagu ini. Mungkin tujuan lagu ini digubah sederhana agar makna lagu ini bisa dihayati dan dijiwai oleh setiap orang Indonesia, mulai dari anak masuk sekolah TK sampai kakek- nenek yang mau masuk liang kubur.
Meskipun lirik dan syairnya seherdana, tetapi tidak demikian dengan makna yang terkandung di dalamnya. Mari kita kupas isi dari setiap barisnya:
Padamu negeri kami berjanji
Yang dimaksud janji di sini adalah janji yang harus dipenuhi dan hanya ditujukan kepada negeri atau negara, tidak ditujukan kepada yang lain. Janji itu bukan janji seperti yang terjadi pada saat ini. Kalau jaman sekarang menteri atau pejabat dijanji/disumpah sebelum memangku jabatan, artinya berjanji/bersumpah akan patuh kepada atasannya. Patuh dalam hal ini tentu dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk misalnya, patuh dalam hal bagi-bagi rejeki. Jadi, janji kepada negeri sangat berbeda maknanya dengan janji kepada atasan.
Padamu negeri kami berbakti
Artinya setiap warga negara wajib berbakti kepada negeri /negara. Setiap orang wajib berbuat sesuatu yang berguna atau dapat membawa perbaikan bagi negeri ini, sesuai dengan kemampuannya. Pemerintah dan rakyat bahu-membahu membagun negeri.
Bukan malahan seperti yang sekarang terjadi, pemerintah sibuk mencari cara melanggengkan kekuasaan, wakil rakyat ribut melulu mengurusi partai, pejabat rebutan posisi di sana sini.
Padamu negeri kami mengabdi
Setiap warga negara wajib mengabdi kepada negeri. Jaman perjuangan dulu, rakyat dan pemimpinnya berjuang untuk negeri ini tak kenal bayaran, semata-mata hanya pengabdian, dan ini sungguh sungguh terjadi. Tujuannya bagaimana membuat negara ini bisa merdeka, kemudian maju dan berkembang. Kalau jaman sekarang mana ada yang namanya pengabdian. Sudah dapat bayaran saja masih terus menggerogoti negeri ini, ada yang tega menjual pulau, ada yang pakai cara kolusi dan korupsi. Bahkan yang namanya korupsi sudah tak lagi pakai sistem kolot model kuno yang sembunyi-sembunyi, sekarang sudah mengadopsi sistem marketing modern. Kalau dalam ilmu marketing ada istilah MLM (multi level marketing), dalam korupsi juga ada namanya MLK (multi level korupsi).
Bagimu negeri jiwa raga kami
Demi negeri ini, setiap warga negara diwajibkan rela berkorban apa saja, kalau perlu sampai mengorbankan jiwa dan raga untuk negeri ini. Seperti apa yang dilakukan oleh rakyat pejuang dan pemimpin pada jaman perjuangan dahulu, mereka berguguran tanpa berharap akan menikmati hasil dari negeri yang diperjuangkannya.
Kalau keadaan sekarang, penggambaran yang cocok adalah “darimu negeri untuk jiwa raga kami”. Artinya, apa pun yang bisa kita manfaatkan dari negeri ini ya dirampok demi jiwa raga ini. Sayangnya, hanya mereka yang mengatur negara yang bisa dan yang kebagian
Nah, sangat mengagumkan kan maknanya?
Sampai tahun sembilan puluh sekian, lagu Padamu Negeri ini digunakan untuk menutup siaran berita yang disiarkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) pusat dan pancarluaskan oleh radio-radio swasta nasional ke seluruh antero nusantara. Kala itu memang hampir setiap jam ada siaran berita yang disiarkan secara nasional. Tak mengherankan bila lagu wajib ini begitu lekat dengan telinga seluruh rakyat, mulai dari yang ada di perkotaan sampai dengan yang tinggal di pelosok pedesaan .
 
Referensi : http://sejarah.kompasiana.com/2011/08/05/padamu-negeri/

0 komentar